Belajar di era digital bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para siswa. Salah satu masalah yang seringkali muncul adalah kurangnya motivasi belajar. Para siswa cenderung lebih tertarik pada gadget dan media sosial daripada memperhatikan pelajaran di sekolah.
Menurut psikolog pendidikan, Dr. Anisa, “Kurangnya motivasi belajar bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya minat terhadap pelajaran, tekanan dari lingkungan sekitar, atau kurangnya dukungan dari orang tua dan guru.”
Cara mengatasi siswa yang kurang motivasi belajar di era digital bisa dilakukan dengan beberapa langkah. Pertama, guru dan orang tua perlu memberikan dorongan dan dukungan yang positif kepada siswa. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Budi, seorang ahli psikologi pendidikan, “Dukungan dari orang tua dan guru sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.”
Selain itu, guru juga perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif. Misalnya dengan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, seperti membuat kuis online atau diskusi melalui platform digital. Hal ini bisa membuat siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar.
Dr. Anisa juga menambahkan, “Penting bagi guru untuk memahami minat dan potensi setiap siswa. Dengan cara ini, guru bisa memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa, sehingga mereka lebih termotivasi untuk belajar.”
Selain itu, orang tua juga perlu terlibat aktif dalam mendukung proses belajar anak di era digital. Mereka perlu mengawasi penggunaan gadget anak dan memberikan batasan waktu untuk bermain media sosial.
Dengan adanya dukungan dari guru dan orang tua, serta pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, diharapkan siswa yang kurang motivasi belajar di era digital bisa makin termotivasi dan meraih prestasi yang lebih baik.